Pukul 22:35

Wajah pucat dengan teriakan lantang

Isak di tengah kerumunan tanpa aba aba

Suara suara yang awalnya bisu menjadi nyaring

Mata merah penuh amarah lepas kendali


Sepertinya ruang imaji sudah kalap di dera pilu

Sepertinya pagi kembali di sambut haru

Manusia dewasa bungkam melihat kacau

Tangan membiru membasuh pipi dengan ngilu


Kali ini terlihat begitu ironis dan tragis

Dengan pecahan kaca yang berhamburan

Berharap kepalan tangan tidak menghantam

Membungkuk dengan tangis dan perasaan was was


Gadis mungil itu kembali menaruh asa

Berharap akhir yang sempurna

Lembut, tenang, dan tidak pahit.

0 Response to "Pukul 22:35"

Posting Komentar