Wajah pucat dengan teriakan lantang
Isak di tengah kerumunan tanpa aba aba
Suara suara yang awalnya bisu menjadi nyaring
Mata merah penuh amarah lepas kendali
Sepertinya ruang imaji sudah kalap di dera pilu
Sepertinya pagi kembali di sambut haru
Manusia dewasa bungkam melihat kacau
Tangan membiru membasuh pipi dengan ngilu
Kali ini terlihat begitu ironis dan tragis
Dengan pecahan kaca yang berhamburan
Berharap kepalan tangan tidak menghantam
Membungkuk dengan tangis dan perasaan was was
Gadis mungil itu kembali menaruh asa
Berharap akhir yang sempurna
Lembut, tenang, dan tidak pahit.